Rabu, 30 Maret 2011
SHINee is ATTACKING!
On Sunday 27th March 2011, @SHINeeAttack said:
[NEWS] 110326 Key and Taemin mentioned in the news.
男人要化妆吗?最强的偶像男子装扮
Do guys need make-up? The most powerful male idols’ make-up
首尔音乐奖这天,KEY的妆扮是在其它人的妆点之上。简单有力和精心绘制的线条,并在眼睛的上方黏贴上了大红色的亮片,不用说男歌手,连女歌手都难以消化的装扮,却异常适合白皮肤的KEY。这种强烈的鹰眼装扮强调颜色鲜艳,对其他人来说是很大的负担,但只有KEY的眼睛能够顺利消化这种眼妆。
On Seoul Music Awards, Key’s make-up is above everyone else’s one. Simple yet strong eyeliner, with red glitterish make-up above the eye, is something that even female idols are not suitable for, but it fits perfectly well on Key’s fair skin. This main point this kind of strong eagle eye make-up is the bright colours, which is a burden to most of the people, and only Key’s eyes matches well with these kind of eye make-up.
SHINee的泰民 最大的特点就是
他很少化颜色鲜艳的妆 然而在首尔音乐奖中
泰民一对黑色而细长的眼妆,眼尾画上银色的眼影,令人惊艳。
然而,在粉丝们之间 被称为’炸薯条’的独特发形也很有吸引力。
SHINee’s Taemin’s unique point is that, he seldom puts on colourful make-up but during Seoul Music Awards, Taemin’s eyeliner with silver eye-shimmer at the corner of his eyes caused many to be surprised. The “french fries” hairstyle, named by fans, is also very attractive.
Sorry if the trans is a little weird :l
source:Kukinews
Chi trans:Nim&JUNG;Eng trans: SHINee_x3 ; admin [C]
cr: SHINeeMSS, SHINee_x3
男人要化妆吗?最强的偶像男子装扮
Do guys need make-up? The most powerful male idols’ make-up
首尔音乐奖这天,KEY的妆扮是在其它人的妆点之上。简单有力和精心绘制的线条,并在眼睛的上方黏贴上了大红色的亮片,不用说男歌手,连女歌手都难以消化的装扮,却异常适合白皮肤的KEY。这种强烈的鹰眼装扮强调颜色鲜艳,对其他人来说是很大的负担,但只有KEY的眼睛能够顺利消化这种眼妆。
On Seoul Music Awards, Key’s make-up is above everyone else’s one. Simple yet strong eyeliner, with red glitterish make-up above the eye, is something that even female idols are not suitable for, but it fits perfectly well on Key’s fair skin. This main point this kind of strong eagle eye make-up is the bright colours, which is a burden to most of the people, and only Key’s eyes matches well with these kind of eye make-up.
SHINee的泰民 最大的特点就是
他很少化颜色鲜艳的妆 然而在首尔音乐奖中
泰民一对黑色而细长的眼妆,眼尾画上银色的眼影,令人惊艳。
然而,在粉丝们之间 被称为’炸薯条’的独特发形也很有吸引力。
SHINee’s Taemin’s unique point is that, he seldom puts on colourful make-up but during Seoul Music Awards, Taemin’s eyeliner with silver eye-shimmer at the corner of his eyes caused many to be surprised. The “french fries” hairstyle, named by fans, is also very attractive.
Sorry if the trans is a little weird :l
source:Kukinews
Chi trans:Nim&JUNG;Eng trans: SHINee_x3 ; admin [C]
cr: SHINeeMSS, SHINee_x3
[fanfiction] Seoul in Love (Part 3) [END]
Gaenim's POV
HAEBIN BENAR-BENAR KETERLALUAN!
Dia memaksaku menemaninya kencan bersama sungmin!
Dan dia, memasangkanku dengan jino?!
Apa-apaan ini!
Aku? Kencan? Dengan jino!
Mau diletakkan dimana wajahku?
Mau diletakkan dimana wajahku?
Apa aku harus membungkusnya dengan plastik! -____-
tik tok tik tok tik tok...
waktu terus berputar, aku mendengar bunyi pergerakan jarum jam dindingku.
Ada apa denganku?
Kenapa aku jadi gugup seperti ini?
Nyawaku hampir melayang hanya karna kencan malam ini, hhh!
Kencan dengan seorang namja bernama Cho Jino!
Kenapa bukan Taemin??
eh? tapiii..
apa jadinya kalau bersama Taemin?
Bisa kupastikan dampaknya jauh lebih buruk!
Jam setengah 8 malam
Setengah jam lagi aku harus berangkat, tetapi aku malah bengong disini. Sudah sejak satu jam yang lalu aku duduk dan meratapi nasibku. Bahkan aku belum siap-siap. Karena aku memang tidak siap.
Hah! Lupakan itu!
Dimana haebin sekarang??
Author's POV
Sudah sejak satu jam yang lalu gaenim duduk didepan meja belajarnya. Meratapi nasib buruk yang menimpanya. Mungkin bagi yeoja lain ini suatu mukjizat. Tapi lain bagi gaenim, dia justru menganggap kencan bersama jino mimpi buruk.
Jam hampir menunjukkan pukul 7.30, harusnya dia sudah rapi, tapi nyatanya mandi pun belum sejak pulang sekolah tadi.
Gaenim mengambil ponselnya, lalu menghubungi gaenim yang tak kunjung datang.
“heh jelek! Dimana kau? lama sekali!” ujar gaenim tanpa basa basi
“yak! Aku sudah sampai, bukakan pintunya! Paliiiii!!”
“ah ne ne”
gaenim menutup panggilannya, lalu turun untuk membukakan pintu.
“hah apa-apaan ini! Apa yang kau lakukan sejak tadi? kenapa belum rapi? Babo!”
“yeeeee! Kau yang babo! Kenapa lama sekali sudah jelas aku bingung harus melakukan apa, makanya aku menunggumu! Dan kau! Malah mengulur-ngulur waktu!”
“ah! Sudah-sudah! Ayo cepat masuk!” ujar haebin sambil melangkah masuk
“dasar babo! Bukankah harusnya aku yang mengjaknya masuk? Hhh” gerutu gaenim yang masih melongo didepan pintu.
Mereka naik ke atas, ke kamar gaenim.
“hmm” haebin menggelengkan kepalanya saat melihat isi lemari baju gaenim.
“baiklah, tidak sia-sia aku persiapkan semua ini. kau pakai ini! Dan ini! Paliiii!” haebin menyodorkan dress berwarna kelabu dan sepasang high heels.
Kemudian haebin mendandaninya.
Haebin membiarkan rambut hitam panjang milik gaenim terurai.
Lalu memasangkan jepitan kecil di rambutnya.
“ya! Selesai sudah!” seru haebin
“benar-benar buruk!”
“apa? wajahmu? Tentu sajaaaa~ semua orang mengakuinya bukan?”
“hhhhhhhh” gaenim hanya menggumam
“berarti kita hanya perlu menunggu sungmin dan jino”
“yasudah tunggu dibawah saja”
Gaenim's POV
ting tong..
ting tong...
seseorang memencet bel rumahku
“itu pasti mereka!” ujar haebin sumringah.
Aku melangkah malas, lalu membukakan pintu.
Saat pintu terbuka tampak seorang namja yang ku kenal. Ya! Tentu saja jino. Dia tampak lebih manis dari biasanya.
“ayooo berangkaaat!” seru haebin
hhhhhhh anak itu sungguh menyebalkan! -_-
hhhhhhh anak itu sungguh menyebalkan! -_-
Sudah hampir jam 11 malam, aku menyikut haebin.
“sudah malam, aku rasa waktunya pulang” ujarku
“ne, kau benar”
“sudah sampai, baiklah aku duluan ya! Annyeong!!” ujarku, lalu turun dari mobil.
“hati-hati gaenim ! Daaaaaaaaah !”
“daaaaaaaaaaah” aku melambaikan tanganku.
Aku melangkah masuk,
eh? ini? Sejak kapan?
Siapa yang meletakkan sebucket bunga ini didepan pintu rumahku? Aneh..
aku menghirup aroma bunga itu, menatapnya..
dan tersenyum..
“kau suka?”
“mworago?!” aku kaget melihat sosok kyuhyun dihadapanku.
“kau? Sejak kapan?”
“hahahaha kenapa?”
“eh? Tidak. Hmm gomawo bungnya”
“eh? Tidak. Hmm gomawo bungnya”
“cheonmaneyoooo~ aku pulang dulu ya! Sampai besok”
“hati-hati ya!”
dia mengangguk cepat.
***
Pagi ini cuaca sangat cerah. Seperti biasa, aku harus berangkat ke sekolah karena hari ini bukan hari libur. Hanya bedanya, hari ini aku berangkat sendiri. Gaerin eonni tidak mengantarku.
Lagi-lagi aku berpapasan dengannya.
Lee taemin. namja kelas sebelah sekaligus teman haebin,
yang berhasil menaklukanku.
Beruntung sekali pagi ini.
Aku sangat senang.
Aku tidak tau apa alasannya,
tapi aku sadar kalau aku menyukainya.
Ini memang aneh, karna untuk pertama kalinya
aku menyukai seorang namja sampai seperti ini.
Aku ingin, sangat ingin akrab dengannya. Tidak hanya sekedar mengenalnya. Aku ingin berbicara dengannya hari ini dan seterusnya, sampai aku dan dia lulus dari sekolah ini. Bahkan aku berharap bisa tetap dekat dengannya walaupun sudah lulus nanti.
Semakin hari, rasa cintaku padanya semakin menjadi-jadi, karena itu mulai hari ini aku ingin bergerak mendekatinya.
Teng teng teng..
istirahat..
aku menunggunya didepan kelas.
Mana yaaaaa?
Hmm, itu dia !
Taemin keluar dari kelasnya,
pasti mau ke kantin.
Aku segera menghampirinya..
mendekatinya...
“HEEEYYYY!” aku dan taemin berbicara serentak.
“eh? Hmmm hehehe kau saja duluan” ujarku
“tidaaak, sebaiknya kau lebih dulu”
“baiklah, kita bicara di kantin saja. Bagaimana?”
“arasseo!” dia menarik tanganku, membuatku nafasku terheniti beberapa saat.
“arasseo!” dia menarik tanganku, membuatku nafasku terheniti beberapa saat.
AAAAA!!
apa ini?!
Apa aku berhasil?
EIIITS!
Stop !
Jangan besar kepala,
ini baru awal gaenim!
“gaenim?”
“eh? kenapa?”
“bukankah tadi kau ingin berbicara denganku?”
“oh iya hehe mianhae”
“memangnya ada apa?”
HAH?!
Mati aku !
Aku mau bertanya tentang apa?
Umurnya?! Konyol!
ARRGH! Gaenim, kau babo !
“hmm, apa kau suka dance?”
“iya hehe lalu?”
“kau bisa mengajariku?”
“tentu saja”
“iya hehe lalu?”
“kau bisa mengajariku?”
“tentu saja”
“kau tidak keberatan?”
“tidak”
“tidak”
“ohehehe yasudah, gomaptaaa~”
“ne cheon~ oh iya boleh aku minta nomer ponselmu?”
WHAAAT??
mimpi apa aku semalam?
Dag dia dug,
DUEEER!!
kasih tidak ya?
Tapi?
Ah sudahlah, berikan saja ya !
“hey? Kenapa diam?”
“ah? i... iyaa nomerku ya? Mana ponselmu biar aku masukkan nomerku” ujarku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
“ah? i... iyaa nomerku ya? Mana ponselmu biar aku masukkan nomerku” ujarku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
Aku dapat menarik kesimpulan,
bahwa hari ini aku benar-benar beruntung!
Taemin's POV
aigooooo~ apa aku menyukainya??
benar-benar labil!
Perasaanku tidak menentu.
Aku merasakan banyak hal menarik dari gaenim. Sejak awal aku mengenalnya, ditambah lagi ketika aku mengantarkan ia ke kelas barunya.
Aku merasakan ada debaran yang berbeda setiap aku melihatnya.
Aku selalu salah tingkah saat berada didekatnya. Tetapi, berada didekatnya terasa nyaman. Membuatku ingin dia selalu ada disisiku.
Walaupun di sekolah ini masih banyak yeoja lain, bahkan yang lebih darinya.
Tetap saja, hanya gaenim yang bersinar dimataku.
Sekarang aku sudah memperoleh nomer handphone-nya.
Laluuu?
Apa langkah selanjutnya?
RAAAWR!
Aku stres dibuatnya!
“micheo-ah!”
“heh, gwaenchana taemin?”
“eh? Hmm kau rupanya, haebin. Bagaimana kabarmu?”
“baik, kau sendiri? Apa yang terjadi padamu?”
“baik, kau sendiri? Apa yang terjadi padamu?”
“aku? Tidak ada”
“bukankah tadi itu gaenim?”
“iya, kau mengenalnya?”
“tentu saja”
“iya, kau mengenalnya?”
“tentu saja”
tubuh sedikit gemetar mendengar pertanyaaan haebin. Tapi aku berusaha menyembunyikan kegugupanku.
“kau kenapa dengan dia?”
“ani-yo”
“bohong yah? Aku bisa menebak. Pasti kau menyukainya!”
“mwoayo?! Kenapa kau bisa berkata seperti itu?”
“terlihat dari sudut matamu!”
“hhhh, baiklah aku jujur. Aku memang menyukainya, tapi aku harap kau bisa menjaga rahasia ini”
“mwoayo?! Kenapa kau bisa berkata seperti itu?”
“terlihat dari sudut matamu!”
“hhhh, baiklah aku jujur. Aku memang menyukainya, tapi aku harap kau bisa menjaga rahasia ini”
“kau tidak perlu takut, dia teman sebangkuku. hm coba saja nanti malam kau texting dengannya. Dia pasti membalas sms darimu, tidak perlu ragu!”
“oh yaaaaaaa?”
“yaaaa~ selamat berjuang chingu! Jangan lupa traktir aku kalau kau berhasil!”
“hhh terserahlah”
Gaenim's POV
nah itu dia haebin,
sejak tadi aku menunggunya.
Aku lupa ada tugas matematika dari key seongsaegnim. Karena itu aku ingin menyalin punya haebin.
“darimana saja kau?”
“dari kantin”
“dari kantin”
“lama sekaliii! Apa kau sudah mengerjakan tugas matematika?”
“kyaaa!! aku lupa ! Bagaimana ini?”
“ah babo! Apa sih yang kau ingat! Hanya sungmin hah ? S-U-R-A-M!”
“aduuuh , yasudahlah! Terima saja hukumannya nanti”
“eh, aku ada ide!”
“wae?”
“sudah kau diam saja! Biar aku yang urus!”
“wae?”
“sudah kau diam saja! Biar aku yang urus!”
aku mencolek pundak kyuhyun dari belakang, dia meneloh dan menatapku.
“hai cho kyuhyun!” ujarku dengan senyum terpaksa
“hahaha apa?”
“sini sini, aku bisikin”
kepalanya mendekat
“LIHAT PR MATEMATIKAMU” ujaku cukup keras.
“ya! Kau pikir suaramu bagus? Suaramu telah merusak gendang telingaku!”
“halaaah! Kalau suaraku bagus, aku pasti tidak ada disini sekarang karna sibuk konser! Bodoh! Cepatlah!”
“kau pikir kau itu siapa? Segampang itukah?”
“hhh lalu?”
“kau mau lihat ini kan? Tentu saja ada syaratnya!” ujarnya dengan senyum sinis
“kau mau lihat ini kan? Tentu saja ada syaratnya!” ujarnya dengan senyum sinis
“apa?!”
“ini...” dia menunjuk pipinya
“oooh ituu~ kau mau aku mencubit pipimu? atau menamparmu mungkin?”
“hah! Kau cukup bodoh untuk ukuran yeoja seusiamu!”
“hah! Kau cukup bodoh untuk ukuran yeoja seusiamu!”
“apa?! Kau bilang apa?!”
PLAKK
aku menjitaknya,
lalu aku mengambil buku yang ada di tangannya. Dia hanya mengelus kepalanya yang mungkin terasa sakit.
“hahaha ayo haebin! Cepat salin!”
“hhhh!” geramnya
aku hanya bisa menahan tawa...
***
Kyuhyun's POV
teng teng teng...
bel berbunyi, waktunya pulang..
murid-murid berhamburan keluar kelas. Kelas sudah sepi, aku juga ingin segera meninggalkan kelas.
Aku berdiri dari dudukku.
“MWO??”
ku temukan gaenim tertidur di mejanya. Dasar Pemalas!
Aku mengguncang tubuhnya, dia terbangun.
“nggg, ada apa?!” ujarnya sambil menguap
“kau tidak mau pulang memangnya?!”
“oh, iya iyaaa. Gomawoyooo~”
“oh, iya iyaaa. Gomawoyooo~”
“cheonmaneyoooo~ aku duluan ya!”
“ne, annyeong!”
“annyeong”
“ne, annyeong!”
“annyeong”
aku meninggalkan ruangan itu, tetapi aku masih menunggu gaenim didepan kelas. Aku mengintip dari jendela, terlihat gaenim sedang merapikan buku-bukunya.
-15 menit-
hhh, kenapa lama sekali?
Aku sudah pegal menunggu disini, aku masuk sajalah!
“KYAAAA!!” teriaknya kaget, spontan dia mendorongku
“mengagetkan saja! Hhhh!” ujarnya kesal. Mungkin karena shock melihat wajah tampanku dari dekat
“mianhae”
“MINGGIR ! Aku mau pulang”
“eh tunggu!”
“wae?”
“aku tidak bermaksud mengagetkanmu”
“aku tidak bermaksud mengagetkanmu”
“lalu?”
“kau mau pulang bersamaku?”
“tidak! Aku bisa pulang sendiri”
“kau mau pulang bersamaku?”
“tidak! Aku bisa pulang sendiri”
“tapi ini sudah sore”
“memangnya kenapa? Ada yang aneh? Aku sudah biasa pulang sore hari kok”
“ayolaaaaaaaah~ pulang bersamaku, aku mohon ! Aku ingin mengantarmu pulang, hari ini saja!”
“hhhh yasudahlah”
Gaenim's POV
seorang namja mengguncang tubuhku, membuatku terbangun dari tidurku. Aku baru sadar ternyata selama 3 jam pelajaran tadi aku tertidur pulas.
“nggg, ada apa?!” aku bertanya pada namja itu, dia kyuhyun.
“kau tidak mau pulang memangnya?!”
“oh, iya iyaaa. Gomawoyooo~”
“oh, iya iyaaa. Gomawoyooo~”
“cheonmaneyoooo~ aku duluan ya!”
“ne, annyeong!”
“annyeong”
“ne, annyeong!”
“annyeong”
dia keluar dari kelas, meninggalkan aku sendirian. Tidak ada satu orang pun di ruangan ini kecuali aku. Aku segera merapikan buku-buku yang masih berceceran diatas meja, memasukkannya kedalam tas. Lalu melangkah keluar.
“KYAAAA!!” aku berteriak karena kaget.
kyuhyun muncul tiba-tiba, bukankah dia sudah pulang? Hhh wajahnya sangat dekat dengan wajahku, spontan aku mendorongnya kuat.
“mengagetkan saja! Hhhh!”
“mianhae”
“MINGGIR ! Aku mau pulang”
“eh tunggu!”
“wae?”
“aku tidak bermaksud mengagetkanmu”
“aku tidak bermaksud mengagetkanmu”
“lalu?”
“kau mau pulang bersamaku?”
“tidak! Aku bisa pulang sendiri” ujarku ketus
“kau mau pulang bersamaku?”
“tidak! Aku bisa pulang sendiri” ujarku ketus
“tapi ini sudah sore”
“memangnya kenapa? Ada yang aneh? Aku sudah biasa pulang sore hari kok”
“ayolaaaaaaaah~ pulang bersamaku, aku mohon ! Aku ingin mengantarmu pulang, hari ini saja!” pintanya
aku tidak bisa menolaknya, lagipula tidak ada salahnya kan?
“hhhh yasudahlah”
aku menuruni tangga dengan kecepatan penuh, kyuhun menyeimbangi langkahnya.
“ya, sudah sampai” ujarnya saat tiba di depan rumahku, rupanya dia memang sudah hapal rumahku
“okeee, kau boleh turun”
“hm biar bagaimanapun juga aku harus berterima kasih padamu. Gomapta !”
“ne, cheon~ sampai besok ya!”
hati-hati di jalan!”
aku memasuki rumah dan menuju ke kamarku.
Lalu membaringkan tubuhku diatas kasur.
Sebenarnya aku belum bisa percaya akan hal tadi, pulang bersama cho kyuhyun.
Hmmm sepertinya spesial, namja tertampan di sekolahku.
Ah tidak tidak ! Biasa saja~ aku tidak boleh menyukainya !
Kau ingat itu gaenim !!
***
dreeet..
handphoke-ku bergetar, ada sms masuk.
From : Lee Taemin ^^;;;
“hello”
hanya satu kata?? singkat sekali! tapi aku senang~~~ sangat senang.
Bahkan sampai-sampai aku menjatuhkan gelas yang tadi aku pegang.
Dengan cepat aku membalas sms tersebut,
to : Lee Taemin ^^;;;
“hai taeminnie~”
Taemin's POV
Haebin menyuruhku untuk tidak segan-segan mendekati gaenim, dia gadis yang menyenangkan katanya. Hmm, aku rasa mengirim sebuah pesan untuknya bukan suatu kesalahan. Ku ketik
“hello” lalu aku tekan tombol send.
Dreet.. dreeet..
tangannya lincah sekali,
tidak sampai 2 menit balsannya sudah ku terima.
From ; Han Gae Nim
“hai taeminnie~”
yak! 2 kata?!
Syalalalala~~
senangnya....
***
Gaenim's POV
ya! dia!
Lee Taemin, namja chinguku.
Aku sudah berpacaran dengnnya hampir setengah tahun.
Hari-hariku terasa lebih berwarna bersamanya. Aku memang mencintainya, bahkan sangat mencintainya. Aku merasa sangat beruntung bisa memilikinya. Karena menjadi jagiya-nya merupakan hal yang aku dambakan. Dan berpacaran dengannya wujud dari mimpiku.
Sejak hari jadian kami, Taemin sering ke kelasku, aku tidak perlu kesulitan lagi untuk bertemu dengannya. Dia selalu bersamaku saat jam istirahat. Berangkat dan pulang sekolah bersama. Taemin memang namja yang sangat baik, polos, unik, walaupun tingkahnya kadang aneh. Dan dia sangat perhatian padaku~
minggu depan aku akan merayakan anniversary 6 bulan. Sementara haebin sudah merayakannya 2 minggu yang lalu.
Haebin, haebin..
aku dan haebin memiliki kesamaan,
menurutku haebin sama sepertiku.
Yang termasuk dalam kategori beruntung.
Mengapa?
Terang saja!
Untuk ukuran yeoja sepertinya, memiliki jagiya seperti sungmin termasuk mustahil. Walaupaun wajah haebin tidak begitu buruk, tapi tetap saja wajahnya itu terlalu datar.
Sampai sekarang aku masih bingung,
apa yang membuat sungmin tertarik dengannya.
Begitu pula denganku,
yang sama beruntungnya dengan haebin.
Aku memiliki jagiya seperti taemin?
Sedikit tidak masuk akal. Terutama bagi orang-orang yang hanya melihatku sekilas.
Seminggu kemudian
ini bukan hari biasa, aku harap akan ada hal spesial yang menghiasi hari ini ^^
a-yo himi deul ddaen doong tahdak rhythmae gidaeeo oh~~
handphone-ku berdering
“wae, yeobosseyo”
“nimmie, bukakan pintu rumahmu. Aku sudah sampai”
“ne oppa~ tunggu sebentar”
aku berlari, kemudian membukakan pintu.
“waaaaaaaah tampan sekaliiiii” ujarku spontan
“mwo? Jinjja?”
“eh? Tentu saja~”
“hehehe ini untukmu”
“waa~ gomawo~”
“cheon~ kau sudah rapi?”
“cheon~ kau sudah rapi?”
“ne oppa~ ayo berangkat!”
Taemin's POV
aku sudah tidak sabar ingin segera tiba di rumahnya.
Gaenim, tunggu aku ya!
5 menit kemudian aku sampai.
Aku meneleponnya,
dia menjawab panggilanku
“wae, yeobosseyo”
“nimmie, bukakan pintu rumahmu. Aku sudah sampai”
“ne oppa~ tunggu sebentar”
pintu rumahnya terbuka,
OMO! Jagiya-ku terlihat ama cantik.
Dandanannya tidak begitu mencolok,
dia tampil amat casual.
“waaaaaaaah tampan sekaliiiii” ujarku spontan
“mwo? Jinjja?”
“eh? Tentu saja~”
“hehehe ini untukmu”
“waa~ gomawo~”
“cheon~ kau sudah rapi?”
“cheon~ kau sudah rapi?”
“ne oppa~ ayo berangkat!”
Gaenim's POV
“apa dia taemin namjachingu-ku? Dia sangat tampan!” ujarku dalam hati
aku tidak bisa mengalihkan pandanganku, sepertinya hatiku benar-benar dimiliki olehnya.
“hey oppa, apa kau yakin mau pacaran denganku? Kau tidak menyesal?”
“apa aku harus menjawab pertanyaan yang jawabannya sudah kau ketahui? Hahaha dengar gaenim, aku tidak pernah menyesal menjadikan kau jagiya-ku, justru aku sangat senang kau mau menjadi jagiya-ku. Kau percaya padaku bukan?”
“apa aku harus menjawab pertanyaan yang jawabannya sudah kau ketahui? Hahaha dengar gaenim, aku tidak pernah menyesal menjadikan kau jagiya-ku, justru aku sangat senang kau mau menjadi jagiya-ku. Kau percaya padaku bukan?”
“hehehe iya oppa~ aku percaya” ujarku malu-malu.
Dia terkekeh melihat wajahku yang mungkin memerah.
Dia mengacak rambutku, aku senang tapi...
aku hanya bisa menunduk karena malu.
Aku tidak tau berapa banyak yeoja yang iri padaku.
Mungkin banyak yang menganggap ini aneh. Namja cute dan keren seperti taemin pacaran dengan yeoja sepertiku. Sederhana, dan cuek~
tapi kini aku sudah banyak berubah, aku feminim sekarang. Beberapa hal aku dapat dari taemin. Dia menyuruhku berdandan layaknya wanita sesungguhnya. Dan dia membuatku merasa cantik sebagai seorang yeoja.
Ya! kini aku sudah terbiasa. Awalnya kau juga enggan, tapi inilah hidup. Perubahan seringkali menambah keindahan.
Aku juga tidak tau sifat asliku pergi kemana sekarang.
Sifatku yang sedikit kasar perlahan hilang dan berganti dengan sifat-sifat nan lembut.
Biarlah yeoja lain berkata apa, aku hanya berusaha menjalaninya seperti biasa.
***
Hari ini hari kamis, seperti biasanya aku tertidur saat jam pelajaran maetematika tadi.
Sekarang didalam kelas hanya tinggal aku dan kyuhyun yang tersisa, yang lain sudah lenyap entah kemana. Yang pasti mereka sudah pulang sejak tadi.
“hey kyuhyun, aku duluan ya! Annyeong!”
kyuhyun hanya mengangguk, namun tanpa disadari tangan kami bersentuhan saataku lewat disampingnya.
Tiba-tiba saja aku jadi gugup.
Aku merasa ada hal aneh,
apa yang terjadi padaku?
Tidak! Tidak boleh!!
aku tidak boleh menyukainya.
Kyuhyun's POV
punggung tangannya bersentuhan dengan punggung tanganku. Gaenim langsung melepas sentuhan tersebut, dia segera pergi, keluar ruangan.
Jantungku sempat berdetak tak karuan,
aku belum pernah merasakan hal ini sebelumnya.
“aku rasa aku benar-benar jatuh cinta” ujarku seraya mendudukkan tubuhku di sofa.
“OMO!! Dengan siapa?” ujar jino kaget , lalu dia tertawa.
“dengan seorang yeoja!”
“yak! Aku sudah tau itu ! aku bukan bayi ! kau ini umur berapa sih ! hhhh”
“aha! Ara arasseo ! . yeoja itu han gae nim”
“ MWO?! Kau suka padanya? HAHAHA”
“wae?”
“ani-yo! Aku hanya heran , kau bisa jatuh cinta. Apalagi pada seorang yeoja seperti gae nim”
“aigoooo~ aku kan manly ! jelas aku bisa jatuh cinta lah ! huh!” ujarku mencibir.
Aku pulaaaaang !
Aku masuk ke kamar,
Ku lihat jam dinding.
Jam setengah 6. Aku memutuskan membuka laptopku.
Tiba-tiba terdengar ketukan ketukan pintu.
Aku membuka pintu, tampak gaenim dihadapanku. Aku tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mendekatinya.
“kyuhyun, mianhae mengganggumu”
“gwaenchana-yo, ada yang bisa ku bantu?”
“hmm, boleh aku masuk?”
“nae”
Aku mengajaknya masuk dan duduk di ruang tamu. Ku tuangkan coklat hangat special untuknya.
“ada apa gaenim?”
“aku hanya ingin memberikan ini untukmu. Sungmin menitipkannya padaku.”
“oh yaaa? Maaf ya merepotkanmu. Gomapta~”
“ne, cheonmaneyoooooo~~”
Lalu dia tersenyum, setelah itu pulang.
Ya tuhaaaan, senyumnya membuatku meleleh. aku rasa, aku sungguh jatuh cinta padanya!
Aku kembali memfokuskan pikiranku ke laptop, dan main games seperti biasanya. Sampai jam 10.
-JAM 10 MALAM-
Waah waktunya tidur, sudah malam. Mataku sudah berair, aku mematikan laptopku, menutupnya lalu membanting tubuhku ke kasur.
Tiba-tiba saja terbayang wajah gaenim di pikiranku. Hey ?! aaaaah tidak-tidak !! aogooooo~~
***
Kriiiiiiiiiiing….
Jam wekerku berbunyi.
Aku bangun, mandi lalu berangkat. Ketika aku sampai, ku lihat gaenim seorang diri. Ia duduk di depan kelas. Aku segera menghampirinya.
“gaenim?”
“hey kyu”
“ada apa denganmu?”
“Ani, kau sedang apa?”
“tidak sedang melakukan apa-apa”
“tidak sedang melakukan apa-apa”
“oh iya, aku baru ingat! Aku ingin menanyakan sesuatu”
“apa itu?”
“apa benar lusa kau akan pindah dari sekolah ini?”
“ya, kau benar. Memangnya kenapa?”
“oh, tidak apa-apa, hmm jadi itu sungguhan. Kau mau pindah kemana?”
“aku tidak hanya akan meninggalkan sekolah ini, aku juga akan meninggalkan korea. Dan tentu saja meninggalkanmu”
“maksudmu apa?”
“appa-ku pindah tugas ke L.A dan eonni menyuruhku melanjutkan studi disana”
“appa-ku pindah tugas ke L.A dan eonni menyuruhku melanjutkan studi disana”
“MWO???! Hhhh”
“ada apa? Bukankah itu berita bagus untukmu?”
“heh bicara apa kau?! Apa aku sejahat itu! Walaupun kau sering menggangguku dan menjahiliku, kau tetap temanku. Mengerti? Biar bagaimanapun juga aku tetap merasa kehilangan tau !”
“benarkah?”
“iya! Tentu saja”
“iya! Tentu saja”
“apa kau mau berjanji padaku, saat aku sudah tidak berada di korea lagi kau tetap mengingatku? Janji ya??”
“tanpa kau suruh pun aku sudah pasti melakukannya, tidak perlu khawatir”
“tanpa kau suruh pun aku sudah pasti melakukannya, tidak perlu khawatir”
“baiklah, aku percaya padamu. oh iya, satu hal lagi. Maukah kau menemuiku di bandara nanti? Sebelum aku take off. Aku sangat mengharapkan kedatanganmu.”
“aku usahakan datang untukmu”
“aku usahakan datang untukmu”
Gaenim’s POV
“heh gaenim, nanti jam istirahat kedua akan ada pertunjukkan dance. Kau pasti ingin melihatnya bukan?” Tanya haebin
”ya, terserahlah”
-istirahat kedua-
Lapangan sudah dipenuhi siswa-siswi dari seluruh kelas, yang tentunya tak ingin kehilangan event ini.
MWOAYO??!
Aku terheran-heran saat melihat kyuhyun mendaftarkan dirinya.
“kyuhyun? Dance?? Apa dia bisa??” hanya itu yang ada di benakku.
Saat namanya dipanggil, dia naik ke atas panggung.
Lalu tersenyum. Entah entah senyumnya itu dia lemparkan untuk siapa, yang jelas senyumnya itu sungguh mematikan.
Sampai-sampai aku tertarik untuk memperhatikannya.
Aku terbelalak melihat tubuhnya bergerak lincah diatas stage.
“dia? Cho kyuhyun kan? Ini bukan mimpi kan?”
aku berbisik dalam hati lalu menepuk pipiku,
berusaha meyakinkan diriku bahwa ini semua kenyataan.
Akhirnya musik berhenti, dia turun dari stage dengan senyum kegembiraan. Kemudian menghampiriku.
“itu hadiah terakhir untukmu, jangan pernah kau lupakan ya !” ujarnya sambil melangkah pergi dan mengeluarkan senyum eksotisnya.
Aku baru sadar kalau besok hari terakhir aku melihatnya, dan sepertinya benar ini terakhir kalinya dia memberiku sesuatu yang spesial.
Kyuhyun’s POV
Teng teng teng…
Bel pulang….
“hey, aku duluan yaaaa! Annyeong!” seru gaenim.
Belum sempat aku menjawab dia sudah pergi.
Buru-buru sekali?
Pasti taemin.. hhhhh!
Aku bukan siapa-siapa gaenim, aku tidak punya hak untuk cemburu padanya. Hmmm tapi aku merasa akhir-akhir ini gaenim lebih ramah padaku.
Kenapa baru sekarang?!
Kenapa tidak sejak dulu saja dia bersikap lembut padaku.
Apa karna aku akan pergi? Entahlah~
Gaenim’s POV
Teng teng teng…
Bel pulang….
“hey, aku duluan yaaaa! Annyeong!”
Aku bergegas turun. Taemin pasti sudah menungguku di gerbang sekolah.
Nah, itu dia! Benar saja dugaanku, pasti dia sudah menunggku sejak tadi. Tanpa pikir panjang aku segera menghampirinya.
Aku hanya tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah kata.
“ya chagiya~ ayo kita pulang”
“ayooo~”
“oh iya gaenim, bagaimana kalau kita mampir ke café dulu? Kau mau kan?”
“siapa takut? Hahaha’
-di café-
“ya taemin, kau mau apa? Biar aku yang pesan”
“seperti biasa, kau tau kan?”
“ah dasar kau ini haha yasudah tunggu ya”
Aku memesan segelas susu untuk taemin dan secangkir cokelat panas untukku.
Setelah selesai, dia mengajakku ke sebuah toko.
“kau mau apa nimmie? Ambillah. Biar aku yang belikan untukmu”
“jinjja? Gomawo”
Aku melihat semua barang yang ada disini. Dari sudut ke sudut. Semuanya berkilau. Aku tertarik pada sebuah liontin, bentuknya love. Cukup unik.
Tapiiii, ah mahal sekali.
Lupakan saja, aku tidak ingin membebani taemin.
“taemin? Kita ke tempat lain saja ya? Tempat ini tidak menarik. Aku mau ke arena permainan saja, boleh ya?”
“arasseo, kau duluan ya? Nanti aku menyusul”
Aku keluar dari toko tersebut lalu menuju arena permainan.
Seperempat jam kemudian taemin datang.
Aku dan taemin bermain bermain sepuasnya. Aku belum mau berhenti sebelum merasa lelah.
Aku melihat jam yang melingkar ditanganku. Sudah jam 7 malam.
“taeminnie~ sudah malam, pulang yuuuukk? Kajja”
“ne” taemin berdiri dan menggandengku.
“ne” taemin berdiri dan menggandengku.
Kami pulang naik bis.
Aku dan taemin duduk berdampingan. Taemin terus menatapku sejak tadi.
Aaaah taemin~ berhenti menatapku seperti itu atau aku akan mati karna kehilangan nafas!! -_-
Jantungku nyaris tidak betdetak dan paru-paru berhenti berfungsi.
Arrrgh! Kacau!
Saat aku menengok, dia hanya tersenyum.
Hah! Senyum itu.
Membuatku sekujur tubuhku kaku. Aku hanya bisa terpaku menatap wajah tampan miliknya.
Dia, diaaa…. Dia sangat imut~ omo!!
“sudah sampai, terima kasih untuk hari ini. Namja chingu-ku kau sangat tampan” aku mengelus pipinya
“saranghaeyo gaemin~ aku menyayangimu” dia mengecup pipiku.
“ini untukkmu, kau pasti suka”
MWO?! Mataku melebar saat melihat benda itu. Liontin tadi?? Yang harganya selangit itu?! Ah taemin~ kau sangat perhatian.
“taemin?? Aaaaah~" aku tak bisa berkata-kata, aku hanya memeluknya erat.
“gomawoyooo taemin”
“ne cheon~ aku pulang ya? Annyeong!”
“annyeong, jangan lupa hubungi kau kalau kau sudah sampai!”
“ne, arasseo~”
Taemin’s POV
Yeoja-ku ini sungguh menggemaskan, dia hanya tersenyum saat melihatku. Dasar gaenim!
“ya chagiya~ ayo kita pulang”
“ayooo~”
“oh iya gaenim, bagaimana kalau kita mampir ke café dulu? Kau mau kan?”
“siapa takut? Hahaha’
-di café-
“ya taemin, kau mau apa? Biar aku yang pesan”
“seperti biasa, kau tau kan?”
“ah dasar kau ini haha yasudah tunggu ya”
Setelah selesai, aku mengajaknya ke sebuah toko.
“kau mau apa nimmie? Ambillah. Biar aku yang belikan untukmu”
“jinjja? Gomawo”
Mungkin dia tidak sadar kalau sejak tadi aku memperhatikannya. Tampaknya dia menginginkan liontin itu. Hmmm
Aku menyuruhnya duluan, setelah dia keluar aku langsung membayar liontin itu tanpa menanyakan harganya terlebih dahlu.
Setelah selesai, aku keluar toko. Melihat sekelilingku. Ku temukan gaenim di arena permainan.
Kami bermain dengan riang, penuh canda dan tawa. Tampaknya hari sudah mulai gelap. Gaenim melihat jam tangannya.
“taeminnie~ sudah malam, pulang yuuuukk? Kajja”
“ne” aku berdiri dan menggandengnya.
“ne” aku berdiri dan menggandengnya.
Aku duduk bersebelahan dengannya di bis.
Hmmm ini adalah hal yang paling ku suka, menatapnya dari samping. Parasnya yang elok membuatku terpana. Sungguh beruntung memiliki yeoja sepertinya.
Saat dia menoleh, aku hanya tersenyum. Berusaha bersikap biasa saja. Padahal aku gugup. Semoga dia tidak tau hhh.
“sudah sampai, terima kasih untuk hari ini. Namja chingu-ku kau sangat tampan” dia mengelus pipiku
“saranghaeyo gaemin~ aku menyayangimu” aku mencium pipinya..
“ini untukkmu, kau pasti suka”
Matanya melebar saat melihat pemberian dariku, tampaknya aku berhasil memberikan kejutan untuknya.
“taemin?? Aaaaah~”
“gomawoyooo taemin”
“ne cheon~ aku pulang ya? Annyeong!”
“annyeong, jangan lupa hubungi kau kalau kau sudah sampai!”
“ne, arasseo~”
***
-2 hari kemudian-
Hari minggu…
Setelah jogging, aku mandi, sarapan, lalu nonton tv.
Masih jam 8.
Arrrrgh! Bosan sekali!!
Aku menghubungi gaenim..
Dia menjawab panggilanku.
“gaenim?”
“ne, ada apa?”
“kau ada acara hari ini?”
“sepertinya tidak, kita mau kemana?”
“wah kau hebat! Kau bisa membaca pikiranku ya”
“wah kau hebat! Kau bisa membaca pikiranku ya”
“hahaha tentu saja”
“nanti aku akan menjemputmu, kau bisa jam berapa?”
“hmm jam 10 ya? Haebin boleh ikut kan?”
“arasseo~”
Gaenim’s POV
~a-yo himi deul ddaen doong tahdak rhythmae gidaeeo oh~
Handphone-ku bordering.
Seseorang meneleponku. Aku harap dia taemin.
Aku mengangkat panggilan itu tanpa melihat nomernya.
“gaenim?”
Yak! Suaranya~ suara indah milik taemin!
“ne, ada apa?”
“kau ada acara hari ini?”
“sepertinya tidak, kita mau kemana?”
“wah kau hebat! Kau bisa membaca pikiranku ya”
“wah kau hebat! Kau bisa membaca pikiranku ya”
“hahaha tentu saja”
“nanti aku akan menjemputmu, kau bisa jam berapa?”
Aku berpikir sejenak. Bah! Aku baru ingat, kyuhyun take off jam 9. Aku sudah janji akan menemuinya di bandara. Lalu? Bagaimana??
“hmm jam 10 ya? Haebin boleh ikut kan?”
“arasseo~”
Aku bergegas mandi, berpakaian dan meluncur ke rumah haebin.
Lalu menuju bandara.
“aisssh, sebentar lagi! Kita tidak punya banyak waktu! Semoga belum terlambat”
“berdoa sajalah”
Sesampainya di bandara,
Aku memencarkan pandanganku ke segala arah.
Yak! Itu dia kyuhyun! Aku menemukan dia lengkap dengan kopernya.
Dia melihat kearahku.
Aku menarik tangan haebin, dan menghampiri kyuhyun dengan langkah super cepat.
“KYUHYUN!!!” teriakku
“kau datang juga rupanya”
“kau datang juga rupanya”
“tentu saja, aku tidak mungkin mengingkari janjiku”
“gomawo~! Kau membuatku senang. Aku akan lebih ikhlas meninggalkan korea apabila kau menyaksikan keberangkatanku.”
“baik-baik ya disana. Aku harap kau menemukan jagiya yang cocok untukmu, tidak sepertiku hehe”
“ jangan lupa janjimu ya??”
“ne, aku pasti akan merindukanmu. Aku yakin suatu saat kita akan bertemu lagi. Ya! Pasti!!”
“kekeke~ aku harap begitu. Baiklah, aku berangkat ya?? Sampai jumpa gaenim. Kau juga haebin. Jaga diri kalian baik-baik ya!”
“ya! Kau juga! Aku menyanyangimu, cho kyuhyun~ kau teman terbaikku! Annyeong!!”
“ya! Kau juga! Aku menyanyangimu, cho kyuhyun~ kau teman terbaikku! Annyeong!!”
Dia mengangguk, lalu pergi…
Tiba-tiba dia kembali menoleh ke arahku.
“saranghae gaenim!!”
Aku tersenyum lebar.
Ya!! Kyuhyun telah terbang bersama pesawatnya.
Tanpa sadar air mataku mengalir deras. Aku hanya bisa melihat kepergian kyuhyun sambil berteriak,
“kyuhyun, cho kyuhyun! Aku menyayangimu! Oppaaaaa~”
Mungkin dia tidak mendengar, tapi hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku tersenyum pahit mengingat semua tentang kyuhyun. Mungkin aku pernah menyakitinya selama ini.
“sudahlah gaenim, jangan menangis lagi! Itu membuatmu tambah jelek! Ayo kembali ke mobil! Taemin dan sungmin pasti sudah menunggu kita! Paliiiii~”
END..
Langganan:
Postingan (Atom)